Tidak Semua Hal Harus Berjalan Sesuai Mau mu


Even if sometimes things don't always work out the way you want them to. 

That's ok, that's ok.

Iya tidak apa-apa, itu sungguh tidak apa-apa. Dulu, waktu aku belum belajar bahwa semua hal tidak bisa berjalan seusai rencana yang aku buat, aku selalu marah dan uring-uringan ngga jelas karena kadang satu dua hal melenceng.

Iya, seperfeksionis itu sampe sampe orang di sekitar gerah dan mulai mengabaikan aku. 

Aku tidak pernah tahu apa yang pikirkan orang orang sekitar ku ketika aku uring-uringan karena satu dua hal dalam jadwal kegiatanku tidak berjalan lancar. 

Tapi yang ada dipikiran ku ketika akhirnya aku bertemu orang seperti itu adalah menyepelekan dan merasa risih juga berfikiran bahwa orang tersebut menyebalkan karena tidak bisa menoleransi hal-hal yang tidak berjalan seharusnya. "Lah diakan bukan Tuhan ya yang bisa menentukan segala" pikir ku saat itu.

Bodohnya, aku tidak sedikit pun membalikan pikiran itu untuk diri sendiri. Hingga aku tertampar oleh sebuah kalimat, yang disana menyatakanbahwa setiap individu sibuk mengkritik orang lain tanpa pernah berkaca dan membalikan kritikan itu pada dirinya sendiri.

Dan aku putuskan untuk berubah. 

Serta harus ku akui, awalnya sulit sekali untuk memangkas sifat perfeksionis yang ada.

Tapi aku sadar, memang semuanya tidak ada yang instan, mie sekalipun membutuhkan waktu untuk siap dinikmati begitupun diriku yang mau tidak mau harus berproses agar menjadi lebih baik.

Melalui hari-hari yang panjang, perlahan uring-uringan ku mulai berkurang, meski masih sering kesel dan kecewa, tapi aku memilih untuk tidak melampiaskan kekesalan itu pada orang lain. 

Lah kan emang bukan salah orang disekitar juga, segala hal ngga berjalan sesuai rencana.  kasian mereka kalo harus menghadapi orang seperti ku setiap saat. 

Aku belajar juga mulai bisa memotivasi diri sendiri bahwa tidak apa apa loh segala sesuatu tidak berjalan sesuai yang kamu mau. Mulai mengerti takdir bahwa apa-apa yang terjadi udah yang terbaik yang harus terjadi. Boleh jadi rencanaku sebelum nya akan membawaku kedalam keburukan. Makanya Allah ganti dan aku terima itu. 

Selanjutnya aku mulai belajar menerima segala bentuk penolakan dan kegagalan, dan ya balik lagi. Aku mengulang kalimat ini terus menerus dikepalaku :

"manusia itu memang cuma bisa merencanakan bukan memutuskan. Sebagus apapun rencana yang dibuat manusia, keputusan akhirnya ada pada Tuhan. Jika Tuhan berkata iya, maka terjadi, jika Tuhan berkata tidak, ya harus kita terima dengan lapang dada. "

Jadi tidak apa-apa, segala sesuatu tidak harus selalu berjalan sesuai kemauan mu. 

Tidak apa-apa untuk gagal, ditolak. 

Tidak apa-apa untuk sedih dan kecewa, sungguh tidak apa-apa.

Komentar

Postingan Populer