ketika kita terluka
Kita pasti punya pernah ketemu orang-orang yang udah bertahun tahun putus tapi masih aja baper kalo denger namanya aja.
Udah ditinggal meninggal lama sama orang terkasih tapi masih aja nangis denger namanya padahal udah bertahun-tahun lalu.
Atau bahkan itu menimpa diri sendiri. Masih susah move on dari mantan, masih sedih ditinggal orang terkasih, masih sakit hati dikhiatin Sabahat atau masih nangis kalo inget ditolak sama universitas impian atau gebetan.
Setelah merefleksikan ke diri sendiri. Ternyata ada loh didalam hatiku, ada luka yang udah lama tapi kok masih perih. Kalian iya ngga?
Terus aku jadi sadar kadang, kata waktu akan menyembuhkan luka sering kali di rasa tidak berguna lagi, kalian iya ngga?
Mari kita baca tulisan diatas... Kita high light ya. Tidak ada cara instan dan kemampuan.
Dan aku akhirnya sampai pada sebuah opini pribadi bahwa, iya, memang tidak ada cara instan untuk sembuh. Tapi waktu pun belum tentu menyembuhkan jika kita sendiri tidak berusaha untuk bangkit dan membiarkan luka-luka itu mengering hingga menjadi kenangan.
Sekarang aku mau berpesan pada diriku dan semoga bisa menjadi pesan yanh sampai kepada kalian juga. Bahwa kita memang boleh sedih, berduka hingga menangis, tapi tidak dengan terlalu dan berlarut-larut. Karena itu justru akan menyakiti diri sendiri. Juga apapun yang terlalu tidak akan baik lagi jadinya.
Tidak perlu bersegera, kadar luka setiap orang berbeda-beda. Tapi mulailah mencoba untuk menerima, ikhlaskan dan sembuhkan hati kita.
Aku tidak tahu dengan kalian, tapi hidupku lebih tenang saat hati ini juga damai :)
Komentar
Posting Komentar