ketika ekspetasimu selalu tak sesuai
Saat sekolah dasar, kamu berfikir dunia yang
kamu tahu terlalu sempit saat itu hingga kamu bisa memaklumi banyak hal yang tidak sesuai dengen ekspektasi mu.
Oh mungkin sebenarnya bisa berjalan sesuai dengan apa yang di kepala mu hanya saja untuk mewujudkan itu kamu sadar kamu belum memiliki banyak kemampuan dalam usaha mewujudkan hal tersebut juga kamu belum melihat banyak hal yang mendukung suatu kejadian berlangsung sesuai harapan mu.
Saat sekolah menengah juga demikian, meski tidak sebesar pemakluman saat masih sekolah dasar dulu karena bagaimanapun kau telah bisa melihat dunia dengan lebih luas lagi. Ada beberapa kekecewaan yang mulai tidak bisa kamu maklumi dan tetap berfikir seperti nya ini bisa berjalan seperti apa yang kamu bayangkan padahal kamu telah berusaha sebaik mungkin.
Saat akhirnya kau tidak lagi mengenakan seragam, kau semakin kesulitan memaklumi segala hal yang tidak berjalan searah dengan pikiran. Karena sekali lagi, kamu sudah melihat lebih banyak, sebanyak jumlah usia mu. Kamu sudah belajar sebanyak jenjang yang disediakan dan ya kamu sudah berusaha sebisamu untuk mengendalikan banyak hal agar semuanya tidak mengecewakan.
Tapi, ketidaktepatan kembali menduduki posisi nomor satu dalam setiap hal yang kamu lakukan hingga sekali lagi, kekecewaan tumbuh dalam hatimu.
Kau mulai bertanya-tanya siapa yang bertanggungjawab atas ini? Karena tidak ada jawaban yang memuaskan, kamu akhirnya menyalahkan diri sendiri karena semua hal yang sebenarnya diluar kendali mu.
Lihat, dunia selalu memberikan banyak kejutan bukan? tidak peduli seberapa besar lama kau melihat dunia ini, apa yang harapkan dan apa yang kamu rencana kan tidak selalu berjalan baik.
Dan sekarang aku meski aku masih belum setua itu untuk mengambil banyak hikmah dari hidup. Aku bisa mengatakan pada diriku berulang kali ketika aku berulangkali juga menanyakan pada diri sendiri. Apa salahku saat semua hal tidak berjalan sesuai dengan rencana? Bukan, ini bukan salahmu.
Bukan salah siapa-siapa.Tapi karena inilah hukum dunia yang tidak bisa kau kendalikan.
Jangan terus menerus terkejut, mulailah terbiasa. Jangan terus menerus kecewa, mulailah bersabar. Dan sekarang kau tahu rencana mu tidak lebih baik untuk membuat perubahan sehingga pemilik dunia tidak memberikan acc-nya.
Sampai sini, er. Kamu harusnya tau, membuat rencana bagus tentang dunia seperti mengejar bayang. Ekspektasi mu tentang dunia akan terus menerus dipatahkan. Karena kamu bahkan ngga tau yang sedang kau jalani ini menuju ke arah yang baik atau menjerumuskan mu ke jurang.
Saat rencana mu tidak sesuai dengan kehendakmu, itu pasti mengandung keburukan didepannya yang membuat Pemilik dunia membelokkan mu ke jalan yang benar lagi agar kamu tidak semakin terluka.
Jangan seperti itu. Jangan terus menerus mengejar bayang kalau kamu tidak ingin terus sakit karena kekecewaan.
Berbaliklah, kejar dan gantungkan ekspetasi pada pemilik dunia ini. Kau tidak akan kecewa.
Saat kau kecewa, saat kamu harus sadar kamu salah. Karena harapanmu adalah kendalimu. Pasti ada yang salah dengan pengharapan mu hingga Tuhan memberikan sebaliknya yang pasti lebih baikbaik agar kamu hanya terluka kecil ya kekecewaan, tidak perlu merasakan luka yang lebih sakit karena kesalahan yang lebih besar.
Komentar
Posting Komentar