karena kita bahkan tidak tahu gambarana lengkap hidup sendiri
Sebagai manusia, kita pasti sering kali membuat rencana-rencana untuk masa depan kita. Menuliskan dan membayangkan tujuan-tujuan yang ingin kita raih.
Satu langkah, kita berhasil. Langkah lainnya kita masih berhasil, sepertinya semesta sedang memihak untuk menuntun kita pada mimpi yang hendak diraih.
Mimpi yang sudah di bayangkan dari kapan tahu lamanya, dengan langkah tertatih, terseok hingga berdarah akhirnya terlihat didepan mata.
Tiga anak tangga lagi, sampai. Sampai pada tujuan yang dicita-citakan dan bahkan sudah siap untuk menyusun rencana baru. Tapi semesta ternyata tidak memihak sampai selesai pendakian ini.
Takdir memukul kita jatuh, jatuh kembali ke anak tangga pertama. Meruntuhkan semua mimpi yang hendak digapai. Saat itulah kita dibuat sadar. Sadar bahwa kita hanyalah manusia.
Iya manusia, yang bisa berencana setinggi langit. Tapi tidak satupun yang bisa memberikan kepastian. Karena kita manusia yang tidak pernah tau akan seperti apa hidup kita kedepannya.
Hari ini kita terjatuh, hilang semua anak tangga menunggu menuju cita-cita kita. Kita menangis, tersedu-sedu karena amat tersakiti. Tidak apa, kamu wajar merasa sakit.
Tapi sekarang aku mau bilang:
"Terima kasih telah berjuang, kamu tidak gagal. Hanya sekarang mungkin giliranmu untuk terjatuh. Tuhan tidak jahat, Ia hanya ingin mengganti sukses versimu dengan yang lebih baik.
Semangat cinta, jangan menyerah. Ayo meniti jalan lagi. Meski aku tahu kamu harus mulai dari awal semuanya dan bangkit dengan menimbun seluruh mimpi lamamu.
Tidak apa, kamu sudah bekerja keras. Sekali tetap semangat sayang. Masa depan lebih indah dari versimu telah menunggu"
Komentar
Posting Komentar