Tentang baik dan buruk

Aku pernah belajar tentang filsafat dimana seorang filsuf mengatakan bahwa sebenarnya manusia memiliki kemampuan untuk menentukan baik dan buruknya masing-masing. Dan karena nya banyak sekali yang menentang. Mengapa demikian?

Karena meski pun dapat membedakan mana yang baik buruk, setiap individu pasti memiliki pandangan buruk dan baiknya sendiri-sendiri yang berpotensi saling bersinggungan satu sama lain.  Persepsi manusia ini tentu saja tidak bisa dijadikan sebagai patokan hidup untuk memandang berbagai permasalahan yang ada.

Jika pandangan baik buruk manusia dijadikan dasar hidup setiap individu, makan tidak akan orang yang berbuat buruk karena semua orang pasti tidak mau dikatakan buruk sebab memiliki alibi yang mampu mematahkan hal tersebut dan menjadikan nya baik. Belum lagi semua baik dan buruk tidak memiliki standar yang paten hanya berdasarkan perasaan masing-masing yang sudah jelas tidak objektif. 

Manusia yang sifatnya sangat labil dan perasa membutuhkan satu pedoman teguh tentang baik buruk.  Maka darii itu yang harus kita gunakan sebagai dasar adalah pedoman haruslah dari Dzat yang tidak mungkin tidak adil, tidak mungkin berubah-ubah, yang paling bijaksana dan yang pasti mengetahui lebih banyak dari yang diketahui manusia. 

Yaitu pedoman dari Alloh yang maha mengetahui dan maha bijaksana, Al-Qur'an. Sebagai manusia, kita pasti ingin berada diposisi dimana kita ingin melakukan hal baik untuk mendapatkan hal yang baik bukan?  Maka dari itu, kita jangan salah paham dengan menentukan sendiri pedoman baik buruk. Al-Qur'an ada, sebagai pedoman untuk bertindak dalam hidupnya. 

Cermin oh cermin, mari kita berkaca lagi. Jika kita sudah sejalan dengan Al-Qur'an berarti kita sedang berusaha baik. Begitu juga sebaliknya, jika kita bersebrangan dengan Al-Qur'an berarti kita harus memperbaiki nya.

Komentar

Postingan Populer