keluar, tempurungmu memang nyaman tapi banyak hal yang bisa merubah mu menjadi terbaik diluar sana.
Kita pasti pernah denger istilah tentang kata zona nyaman.
Yap tempat dimana kita ngerasa nyaman dengan semua hal yang kita miliki atau kita kerjakan. Tapi senyaman nyaman itu pasti bakal nyampe ke titik yang namanya titik jenuh.
Misalnya didalam kerjaan "ah jenuh nih gini gini mulu kerjanya " atau dalam sekolah "hampir 12 tahun sekolah matematika lagi ipa lagi ketemunya bosen gua".
Ketika sudah sampai dititik itu orang akan berfikir untuk mencari hal baru, pekerjaan baru misalnya atau metode belajar baru biar ngga jenuh ketika belajar matematika atau ipa.
Tapi sebelumnya aku mau ngasih tau bahwa kata guruku didunia ini ada tiga tipe manusia.
1. Orang yang ketika jenuh pada suatu hal langsung berpaling pada hal baru tanpa banyak memikirkan resikonya.
2. Orang yang ketika jenuh pada suatu hal tidak langsung berpaling tetapi banyak memikirkan resikonya namun akhirnya memilih menetap pada hal tersebut dengan perasaan tidak nyaman.
3. Orang yang ketika jenuh pada suatu hal tidak langsung berpaling sama juga banyak memikirkan resikonya. Jika ia akhirnya menetap, namun mampu mengatasi kejenuhannya dan menjalani kembali apa yang biasa dilakukanmya dengan baik baik saja. Namun jika ia berpaling pun ia mampu menerima semua resikonya.
Ngga ada yang buruk dari apa ketiga tipe manusia ini. Tapi yang ingin aku bahas disini bukan tentang ketiga tipe diatas tapi tentang memikirkan resikonya tersebutnya.
Kita sebagai manusia memiliki akal dan perasaan, tentu saja akan menggunakannya dengan sebaik baik mungkin termasuk memikirkan tentang hal yang dinamakan "resiko".
Tak sedikit pula manusia yang terlalu berfikir berlebihan tentang apa yang akan terjadi, mengkhawatirkan hal yang bahkan belum tentu terjadi.
Hal ini yang membuat manusia kebanyakan menjadi manusia tipe kedua. Karena banyak mengkhawatirkan apa yang belum tentu terjadi. Sadar tidak jika tetap beradu di zona nyaman bukan tidak memiliki pengalaman tetapi pengalaman yang dimiliki cenderung bersifat monoton. Ya itu itu saja.
Cobalah berfikir bahwa mungkin hidup akan lebih terasa hidup jika mencoba bergerak keluar dari zona nyaman itu. Seperti, yang biasanya hidup dibawah naungan orang tua menjadi mencoba merantau atau ketika terbiasa menjadi siswa biasa yanh hanya berangkat, belajar, pulang menjadi siswa yang aktif berorganisasi.
Yang ingin aku sampaikan ditulisan kali ini adalah jangan takut untuk menantang diri sendiri atau keluar dari zona nyaman hidup kita, tantang diri untuk menjadi diri yang lebih baik dari sebelum nya.
Pesan inu ditulis sebagai bentuk penyesalan untuk diri sendiri karena pernah menghilangkan kesempatan menatap dunia luar hanya karena takut akan resiko yang belum tentu terjadi.
Dan yang perlu di ingat hidup adalah full of suprise, apa yang kita takutin belum tentu terjadi begitu apa diinginkan belum tentu tercapai. Jadi ayo, bergerak, coba hal baru yang bermanfaat dan menambah wawasan. Jangan hanya berdiam diri dalam tempurung gelap dan sesak terus menerus hanya karena tidak perlu bersusah payah sebelum penyesalan menggerogoti hingga akhir hayat.
Komentar
Posting Komentar